Teknik Entry Breakout Trading Forex

Lebih dari sekedar strategi Trend Following, teknik Breakout dalam forex membuka peluang keuntungan yang lebih maksimal. Bagaimana cara entry trading dengan teknik ini? 

Trading pada kondisi pasar yang sedang trending dengan kuat adalah sangat menguntungkan. Trend Follower selalu mengamati arah dan kekuatan tren untuk mendapatkan peluang entry yang paling tepat. Namun tahukah Anda, jika cara terbaik untuk memperoleh profit maksimal dari kondisi trending yang sedang kuat adalah dengan teknik Breakout? 

Apa Itu Teknik Breakout Dalam Forex? 
Breakout dalam forex pada dasarnya adalah penembusan harga dari level penting, seperti harga tertinggi (High) atau terendah (Low), Support Resistance, Supply atau Demand Area, hingga level psikologis. Berikut contoh keadaan Downtrend yang sedang kuat dan ditandai dengan terbentuknya level-level Lower High (level High yang lebih rendah) dan Lower Low (level Low yang lebih rendah).
Berikut contoh keadaan Downtrend yang sedang kuat dan ditandai dengan terbentuknya level-level Lower High (level High yang lebih rendah) dan Lower Low (level Low yang lebih rendah). 
Setelah menembus Low pertama, harga meluncur turun dan mencatatkan penurunan 582 pips, terhitung dari puncak High ketiga. Contoh lainnya bisa dilihat pada Breakout harga yang terjadi pada level Support berikut: 

Jika diukur dengan tool yang tersedia di atas, penurunan harga sejak menembus Support mencapai 5.93% atau sekitar 725.4 pips. Menakjubkan, bukan? Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa pergerakan harga yang bisa menembus level penting cenderung berlanjut dalam penerusan tren secara kuat. Jika dibandingkan dengan cara trading Trend Following yang mengandalkan sinyal berakhirnya koreksi sementara, maka teknik Breakout dalam forex ini lebih menjanjikan peluang, karena biasanya didorong oleh psikologi pasar yang secara universal mengakui potensi pergerakan signifikan setelah penembusan dari level penting. 

Di samping itu, penerusan tren yang terjadi setelah koreksi berakhir biasanya bersifat temporer, atau mudah kembali ke pergerakan korektif saat pasar gagal mempertahankan sentimen. Hal ini tentunya berbeda dari pergerakan kencang seusai Breakout, karena harga biasanya akan terus meluncur dalam tren sebelum mulai terkoreksi.  

Trading Dengan Teknik Breakout 

Pada teknik Breakout saat keadaan Downtrend, pertama-tama tentukan level Support, kemudian level terendah (Low) saat ini. Apabila Downtrend sedang kuat, maka harga pasti akan membentuk level terendah baru agar keadaan Downtrend bisa berlanjut. Teknik yang paling efektif untuk Entry Breakout pada keadaan ini adalah dengan menggunakan Pending Order, yaitu Sell Stop atau sell di bawah harga pasar sekarang. Level entry (sell) harus ditentukan di bawah level terendah saat ini. 

Sementara untuk Breakout saat Uptrend, carilah level Resistance dan High terakhir. Kemudian gunakan Pending Order Buy Stop untuk membuka Order buy di atas harga sekarang. 

Agar lebih teliti, Anda bisa menggunakan Time Frame lebih rendah, dalam contoh ini misalnya Time Frame 4 jam (H4). 
Chart di atas merupakan versi H4 dari chart EUR/USD D1 di contoh sebelumnya. Low terdekat sebelum Breakout terlihat pada level 1.22156. Dengan demikian, cara entry trading yang diterapkan adalah dengan menargetkan kisaran harga di bawah level tersebut. Seberapa jauh jarak antara poin entry dengan Low terakhir, diputuskan tergantung pada gaya trading Anda, apakah agresif atau konservatif (defensif). 

Jika mengikuti prinsip trader agresif, maka target entry sell dengan Pending Order Sell Stop bisa ditempatkan sedekat mungkin dari Low 1.22156, kemungkinan mengikuti jarak minimal (Stop Level) yang ditentukan broker. Namun apabila Anda seorang trader konservatif, maka entry bisa lebih jauh dari 1.22156 atau bahkan menunggu konfirmasi dulu, apakah dari sinyal Price Action ataupun indikator teknikal. 

Cara entry trading lain dalam teknik Breakout adalah dengan mencari support kuat di bawah level Low terakhir (1.22156). Caranya, Anda bisa geser chart ke kanan untuk mendapatkan gambaran pergerakan harga yang lebih luas. Contoh yang sudah diaplikasikan pada chart H4 di atas adalah sebagai berikut:
Support kedua tampak terletak di kisaran 1.21785. Anda bisa memasang target entry Sell Stop di kisaran tersebut, kemudian menentukan poin exit dengan mengatur Stop Loss dan Take Profit sesuai Risk/Reward Ratio ideal Anda. Katakanlah Anda menyesuaikan Stop Loss berdasarkan Resistance terakhir, maka kemungkinan SL berada di area 1.24162. Dengan rasio 1:2, maka Take Profit akan bertempat di 1.17031. 

Awas Jebakan False Breakout
Walaupun teknik Breakout dalam forex sangat menjanjikan, bukan berarti tidak ada risiko yang perlu diwaspadai. Setiap strategi selalu ada kelemahan yang perlu diperhitungkan, begitu pula dengan teknik Breakout ini. Banyak trader yang merasa tertarik dengan teknik Breakout dalam forex sering tertipu dengan False Breakout, yaitu ketika harga sudah menembus suatu level penting tapi kemudian justru berbalik arah dan tidak melanjutkan penembusan. 
Inilah mengapa, menempatkan Pending Order dengan cara entry trading yang tepat sangat penting. Alasan ini pulalah yang menyebabkan trader konservatif tidak suka menempatkan entry terlalu dekat dengan Low terakhir. Dalam hal ini, cara entry trading dengan Support harga berikutnya cukup bisa mengeliminasi jebakan False Breakout dalam forex, karena area tersebut merupakan kisaran penting yang sulit ditembus oleh sekedar pergerakan korektif, atau ketika harga tidak didukung oleh momentum kuat. 

Anda juga bisa menghindari risiko False Breakout dengan beberapa cara alternatif, di antaranya adalah: 
  • Lihat pada Time Frame yang lebih besar. Jika Breakout juga terjadi di Time Frame lebih besar, maka validitas Breakout akan lebih terkonfirmasi. 
  • Konfirmasi dengan Price Action. Perhatikan pola candlestick apa yang terbentuk di level penting yang berusaha ditembus harga. Jika candle membentuk pola reversal seperti Pin Bar, Doji, Engulfing, dan Three Inside (formasi-formasi dalam pola Bull Trap), maka sebaiknya persiapkan cara entry trading dengan strategi reversal atau tidak masuk pasar sama sekali. Untuk bisa entry dengan teknik Breakout, konfirmasi dengan bentuk dan warna candle yang searah terhadap arah Breakout-nya. Jika Breakout ke atas berarti tunggu sampai terbentuk 2-3 candle bullish yang Close di atas Resistance. Begitupun sebaliknya untuk Breakout ke bawah, bisa dikonfirmasi dengan beberapa candle bearish di bawah Support. 
  • Gunakan indikator pembantu. Tak ada salahnya memanfaatkan sinyal indikator untuk mengantisipasi False Breakout. Anda justru bisa memanfaatkan kegunaan indikator untuk menampilkan grafik yang mewakili perhitungan matematis dari pergerakan harga di masa lalu. Jenis indikator yang bisa membantu Anda untuk menghindari False Breakout adalah Oscillator (RSI, Stochastic, CCI, MACD, dsb) dan ADX; Oscillator karena bisa memperlihatkan momentum, ADX karena indikator ini dapat menunjukkan kekuatan tren. Prinsipnya mudah, apabila momentum atau kekuatan tren naik, maka harga masih memiliki dorongan untuk melanjutkan tren. Namun apabila momentum atau kekuatan tren terlihat melemah, maka sebaiknya jangan pertimbangkan untuk mengolah cara entry trading dengan teknik Breakout, sekalipun harga terlihat akan menembus suatu level penting. 
Melewatkan satu atau dua peluang yang terlihat meragukan akan lebih baik daripada mengambil semua peluang yang akurasinya tidak stabil. Bagaimanapun juga, Anda harus menetapkan dan mematuhi batasan-batasan tertentu dalam mengambil sinyal Breakout dalam forex, jika menginginkan hasil trading yang konsisten. 

Untuk menambah pengetahuan seputar teknik Breakout, Anda juga bisa memanfaatkan ilmu Strategi Breakout Dinamis yang dibagikan dalam petikan di buku Building Winning Trading Systems With TradeStation.

Selain cara entry trading dengan teknik Breakout di atas, ada cara trading Breakout lain yang tak kalah menarik untuk dibahas. Bersumber dari strategi favorit trader profesional Kathy Lien, 

Disusun Oleh :
Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar