Mengapa saya harus mencoba trading forex dan bursa berjangka

1. No marketing fee 
Agar bisnis laku, Anda perlu menganggarkan biaya pemasaran, bukan? Saya dapat memastikan, berbisnis apa pun tanpa branding dan iklan akan menjadi sulit. Saat menjalani bisnis, Anda juga perlu mencari pembeli produk atau jasa yang ditawarkan. Upaya tersebut perlu dilakukan, meskipun bisnis Anda kecil. Misalnya saja, membuka kios.  

Saat trading forex, Anda tidak perlu mencari pembeli dan penjual. Hal ini yang membuat saya senang ketika berkenalan dengan pasar forex. Saya tidak perlu “mengemis-ngemis” supaya dagangan saya dibeli. Jujur, saya adalah orang yang paling tidak suka berjualan, apalagi ditawar dan ditolak. Saya yakin, orang seperti saya tidak hanya ada satu di dunia ini. Harga jual dan beli forex sudah pasti sesuai dengan yang terbaca di monitor komputer atau laptop. Anda juga tidak perlu pasang ads untuk jual beli forex. 
2. No ROI, just profit or lose 
Apakah ada bisnis yang 100 persen tidak memerlukan modal? Sekecil-kecilnya bisnis Anda, pasti perlu modal. Sebagai contoh, bisnis yang umum seperti kios baju. Anda perlu beli atau sewa kios, membuat etalase, membeli mesin kasir, merekrut pegawai, dan masih banyak lagi biaya untuk memulai bisnis tersebut. Modal awal Anda bisa mencapai Rp 100 juta. Apabila di bulan pertama Anda mendapatkan keuntungan Rp 10 juta, modal awal baru kembali sebagian kecilnya saja. Anda belum bisa mengatakan bisnis tersebut sudah ada keuntungannya. 

Berbeda bila Anda membuka akun forex. Anda menyetorkan modal Rp 100 juta, kemudian membeli dan menjual dengan tepat di trading pertama sehingga menghasilkan Rp 10 juta. Itu adalah keuntungan Anda! Lihat Foto Ilustrasi perhitungan bisnis dan trading foreign exchange. (DOK. Octa Investama Berjangka) Jika memutuskan menutup akun forex di hari tersebut, uang sebesar Rp 110 juta akan kembali ke rekening Anda. Berbeda dengan berdagang di toko. Ketika toko tutup, Anda masih harus berpikir untuk over kontrak atau menjual kios. Kemudian, menjual etalase hingga menghabiskan sisa stok. Selain waktu yang diperlukan lebih lama, modal Rp 100 juta tidak akan kembali sepenuhnya. 

3. Scalability 
Saat berbisnis, bila mendapat penjualan senilai Rp 10 juta dan ingin melipatgandakannya, apa yang Anda lakukan? Jawabannya, meningkatkan upaya penjualan dan mungkin juga modal. Lalu, bagaimana jika Anda yang sudah memperoleh keuntungan Rp 10 juta ingin cepat-cepat memperoleh modal awal Rp 100 juta? Anda harus meningkatkan penjualan sepuluh kali lipat. Sebanyak apa upaya dan modal tambahan yang Anda perlukan? Apakah dengan upaya lebih dan modal tambahan itu bisnis Anda bisa langsung scale up? Belum tentu. 

Scale up bisnis memerlukan waktu. Menghasilkan keuntungan 100 persen dari modal awal yang hanya Rp 1 juta mungkin mudah. Namun, lain persoalan dengan bisnis yang modal awalnya Rp 10 miliar. Dalam trading forex, risk and reward akan langsung mengikuti besaran modal yang dimasukkan saat Anda memutuskan scale up. Tiga poin tersebut setidaknya memberikan gambaran potensi dan sifat pasar forex. Namun, lagi-lagi, keuntungan yang Anda peroleh tergantung pada strategi yang diterapkan. 

Catatan: Trading CFD dengan leverage mungkin dapat membawa keuntungan tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan Anda kehilangan dana. Mohon pertimbangkan risikonya sebelum berinvestasi. 

Baca tentang Mengenal Trading Forex dan Risikonya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar