Indikator Moving Average

Mengenal Indikator Moving Average dan Manfaatnya
Sangat penting bagi seorang investor untuk bisa menguasai indikator analisis demi mendapatkan sinyal masuk atau keluar pasar yang bagus serta melihat kondisi pasar terkini. Dalam artikel ini kita akan membahas salah satu indikator yang paling sering digunakan para investor yaitu moving average.

Indikator moving average, atau MA, adalah sebuah indikator analisis teknikal berupa garis yang diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata harga selama periode waktu tertentu yang dipilih investor. Strategi yang menerapkan moving average cukup populer karena garis ini memperhalus penampakan titik data harga dengan menciptakan harga rata-rata yang terbaru dan mengabaikan fluktuasi harga jangka pendek yang tidak berarti secara simultan.

Indikator moving average sering pula dianggap indikator lagging karena perhitungannya berdasarkan harga-harga di masa lalu. Semakin besar jangka waktunya, tingkat lag-nya juga dianggap semakin besar. Investor seringkali menggunakan satu jangka waktu pendek (contoh: MA 50) dikombinasikan dengan satu jangka panjang (contoh: MA 200) untuk memperoleh sinyal trading yang penting.

Jangka waktu, atau timeframe, dapat dipilih sesuai kebutuhan investor. Yang paling sering digunakan adalah 15, 20, 30, 50, 100, dan 200 hari. Semakin pendek jangka waktu yang diperhitungkan, semakin sensitif indikator ini terhadap perubahan harga.
Manfaat Moving Average
Penggunaan indikator moving average saham tidak serta merta membantu investor memprediksi perubahan harga sebuah saham di masa yang akan datang secara akurat. Meskipun begitu, melalui beberapa manfaat di bawah ini, indikator secara umum memfasilitasi proses prediksi harga dengan lebih baik. Mengapa? Ini karena moving average mengkonfirmasi asumsi-asumsi awal investor atas kecenderungan perubahan harga dalam berbagai cara berikut.

Mengidentifikasi Tren Harga dan Momentum
Moving average dapat digunakan sebagai identifier atau penanda tren harga pasar dan momentum dengan acuan sebagai berikut:
Uptrend terjadi dengan indikasi:
  • moving average menanjak
  • posisi moving average berada di atas harga saham
  • apabila ada dua atau lebih moving average (contoh 50 dan 200), posisi moving average jangka pendek (contoh 50) di atas moving average jangka panjang (contoh 200)
 
Downtrend terjadi dengan indikasi:
  • moving average menurun
  • posisi moving average berada di bawah harga saham
  • apabila ada dua atau lebih moving average (contoh MA 50 dan MA 200), posisi moving average jangka pendek (contoh MA 50) di bawah moving average jangka panjang (contoh MA 200)
Kuat atau tidaknya tren dapat diidentifikasi dengan melibatkan lebih dari dua moving average. Sebagai contoh, MA 50, MA 100 dan MA 200. Tren kuat terjadi apabila posisi MA 50 di atas MA 100 dan MA 100 di atas MA 200.

Menentukan Area Support dan Resistance
Moving average berperan sebagai level psikologis untuk support dan resistance harga. Ada kecenderungan harga akan mental kembali setelah mendekati harga seolah moving average adalah ‘tembok penghalang’ dari pergerakan harga. Sebaliknya, apabila ternyata harga malah menembus moving average, ini dapat diindikasikan sebagai sinyal pembalikan arah. Dari sini terlihat di mana area support dan resistance berada.

Mengetahui Pembalikan Arah Tren
Untuk melihat sinyal pembalikan arah tren, Anda dapat melihat titik di mana harga menembus moving average. Titik ini disebut persimpangan atau crossover. Terdapat dua tipe persimpangan yang mungkin terjadi, yaitu:

Bullish Crossover (Golden Cross)
persimpangan yang diikuti dengan tren naik terindikasi melalui:
  1. harga menembus ke atas
  2. apabila ada dua moving average (contoh MA 50 dan MA 200), moving average jangka pendek (contoh MA 50) menembus di atas moving average jangka panjang (contoh MA 200)
Bearish Crossover (Dead Cross), 
persimpangan yang diikuti dengan tren turun terindikasi melalui:
  1. harga menembus ke bawah
  2. apabila ada dua moving average (contoh MA 50 dan MA 200), moving average jangka pendek (contoh MA 50) menembus di bawah moving average jangka panjang (contoh MA 200)
Mengacu pada gambar di atas, salah satu penggunaan moving average adalah dengan memanfaatkan Death Cross untuk memperoleh signal sell.

Itulah bagaimana indikator moving average membantu investor mengkonfirmasi asumsi-asumsinya dalam memprediksi tren yang akan datang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar