Trading Menggunakan Level Support Dan Resistance

Cara Jitu Trading Menggunakan Level Support Dan Resistance




Melakukan trading forex tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Perlu mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk memilih Buy atau Sell. Pengetahuan dasar sangat Anda perlukan agar tidak salah memilih jalan. Berikut ini adalah cara jitu melakukan Trading Forex yang bisa Anda gunakan.

Support dan resistance adalah pilar yang kuat dalam trading dan sebagian besar strategi umumnya memiliki beberapa jenis analisis support/resistance (S/R) yang terdapat di dalamnya. Support dan resistance cenderung berkembang di sekitar area utama dimana harga secara teratur mendekati dan berbalik setelahnya.

APA ITU SUPPORT DAN RESISTANCE?
Support dan resistance adalah salah satu analisis teknikal yang paling terkenal di pasar keuangan. Ini adalah metode sederhana dan jernih untuk menganalisis chart atau grafik dengan cepat untuk menentukan tiga hal menarik bagi seorang trader:

Arah pasar
Mengatur waktu entry atau masuk di pasar
Menetapkan poin untuk out atau keluar dari pasar dengan untung rugi

Jika seorang trader dapat menjawab ketiga item tersebut, maka pada dasarnya mereka memiliki ide trading. Mengidentifikasi level support dan resistance pada grafik dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan trading untuk trader.

SUPPORT
Support adalah area pada grafik di mana harga telah turun namun kesulitan untuk menembus ke bawah. Diagram di atas menunjukkan bagaimana harga turun ke area support dan kemudian ‘memantul’ tajam .
dari level ini

Secara teori, support adalah tingkat harga di mana permintaan (daya beli) cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih jauh. Alasannya adalah, ketika harga semakin dekat ke support, dan menjadi lebih murah dalam prosesnya, pembeli melihat kesepakatan yang lebih baik, dan lebih mungkin untuk membeli. Penjual menjadi kurang mungkin untuk menjual, karena mereka mendapatkan kesepakatan yang lebih buruk. Dalam skenario itu, permintaan (pembeli) akan mengatasi penawaran (penjual) dan itu akan mencegah harga jatuh di bawah support.

RESISTANCE
Resistance adalah area pada chart di mana harga telah naik namun kesulitan untuk menembus ke atas. Diagram di atas menunjukkan bagaimana harga naik ke area resistance dan kemudian “memantul” tajam dari level ini.

Resistance adalah tingkat harga di mana pasokan (daya jual) cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih jauh. Alasan di balik ini adalah bahwa ketika harga semakin dekat dan mendekati resistance, dan menjadi lebih mahal dalam prosesnya, penjual lebih cenderung menjual dan pembeli cenderung enggan membeli karena mahal. Dalam skenario itu, penawaran (penjual) akan mengatasi permintaan (pembeli) dan itu akan mencegah harga naik di atas resistance.

EMPAT STRATEGI TRADING SUPPORT DAN RESISTANCE TERBAIK

Berikut ini adalah empat strategi terbaik untuk trading dengan support dan resistance:

1) Trading Range
Trading Range (kisaran area) terjadi di ruang antara support dan resistance karena trader bertujuan untuk membeli di support dan menjual di resistance. Pikirkan area antara support dan resistance sebagai sebuah ruang bangunan. Support adalah lantai dan resistance atap. Kisaran cenderung muncul di pasar trading datar (sideways) di mana tidak ada indikasi tren yang jelas.

Level support dan resistance tidak selalu merupakan garis yang sempurna. Terkadang harga akan memantul pada area tertentu, bukan garis lurus yang sempurna.

Trader perlu mengidentifikasi rentang trading dan oleh karena itu, perlu mengidentifikasi area support dan resistance. Area support dan resistance dapat diidentifikasi dan ditunjukkan pada grafik di bawah :
ini


Ketika pasar terikat kisaran, trader cenderung mencari entry beli saat harga memantul dari support dan entry jual saat harga memantul dari resistensi.

Jelas memang bahwa harga tidak selalu mengikuti batas support dan resistance, itulah sebabnya trader harus mempertimbangkan untuk menetapkan stop di bawah support saat beli, dan di atas resistance saat
jual

 .

Ketika harga benar-benar keluar dari kisaran yang ditentukan, ini bisa terjadi oleh breakout atau false breakout, atau “fakeout”. Sangat penting untuk mengadopsi manajemen risiko yang baik untuk membatasi risiko penurunan ketika pasar menembus kisaran trading.

2) Strategi Breakout
Sering terjadi bahwa setelah periode ketidakpastian arah, harga akan menembus dan mulai menjadi tren. Trader sering mencari terobosan seperti itu di bawah support atau di atas resistance untuk memanfaatkan momentum peningkatan lebih lanjut dalam satu arah. Jika momentum ini cukup kuat maka akan berpotensi untuk memulai tren baru.

Namun, dalam upaya untuk menghindari jatuh ke dalam jebakan trading breakout palsu, trader cenderung menunggu harga balik (menuju support atau resistance) sebelum melakukan trading.

Misalnya, grafik di bawah ini menunjukkan level support yang kuat sebelum penjual mendorong harga ke bawah support. Banyak trader mungkin terbawa dan terburu-buru untuk melakukan trading jual sebelum waktunya. Sebaliknya, trader harus menunggu respons di pasar (pembeli mencoba untuk mendapatkan kendali) untuk breakout sebelum melakukan trading jual.

Dalam skenario tersebut, trader harus menunggu pasar untuk berbalik (pullback) untuk kemudian harga terus menurun, sebelum mencari titik masuk.

3) Strategi Garis Tren atau Trendline

Strategi trendline memanfaatkan trendline baik sebagai support atau resistance. Cukup tarik garis yang menghubungkan dua atau lebih harga tertinggi dalam tren turun, atau dua atau lebih posisi terendah dalam tren naik. Dalam tren yang kuat, harga akan memantul dari garis tren dan terus bergerak ke arah tren. Oleh karena itu, trader hanya boleh mencari entri ke arah tren untuk probabilitas trading yang lebih tinggi.

Berikut adalah contoh Garis Tren naik:

Berikut adalah contoh Garis Tren turun:
4) Menggunakan Moving Average sebagai Support dan Resistance

Moving averages dapat digunakan juga sebagai support dan resistance yang dinamis (terus bergerak). Moving average (MA) atau rata-rata pergerakan yang populer untuk dimasukkan adalah MA periode 20 dan 50, yang dapat diubah sedikit menjadi MA periode 21 dan 55 untuk menggunakan angka Fibonacci. Bukan hal yang aneh bagi para trader untuk menggabungkan MA 100 dan 200 dan pada akhirnya, terserah bagi trader untuk menemukan pengaturan yang mereka sukai.

Dari grafik di bawah, jelas terlihat bahwa MA 55 pada awalnya bergerak di atas harga sebagai garis resistance. Harga kemudian naik dan menembus MA 55 yang kemudian menjadi level support dinamisnya. Trader dapat menggunakan MA 55 ini untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang harga yang cenderung melanjutkan tren dan harga yang rentan terhadap penembusan.

KUNCI DALAM TRADING SUPPORT DAN RESISTANCE
Support dan resistance adalah pilar kuat dalam trading dan sebagian besar strategi memiliki beberapa jenis analisis support/resistance yang dibangun di dalamnya. Strategi support dan resistance dapat didasarkan pada harga yang menuruti level ini (strategi kisaran) atau mengantisipasi penembusan support dan resistensi (strategi Breakout dan pullback). Harga tidak selalu menuruti support dan resistance selamanya. Mengingat hal ini, trader perlu mengadopsi manajemen risiko yang baik untuk membatasi kerugian jika terjadi penembusan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar