Strategi Buy Menggunakan Fibonacci

Pembahasan Mengenai Strategi Buy Menggunakan Fibonacci
Pegerakan Grafik Dengan Strategi Buy

Anda bisa memanfaatkan area referensi fibonacci untuk mencari level buy pada saat uptrend. Untuk memberikan gambaran bagaimana cara menggunakan fibonacci pada strategi buy, Anda dapat memperhatikan contoh grafik di bawah ini di mana pergerakan GBP/USD terjadi sekitar tanggal 3 November 2011 hingga 8 November 2011.


Pada grafik tersebut, Anda telah memiliki gambaran indikator fibonacci dengan acuan swing low di 1.59445 (100.0%) dan swing high di 1.60630 (0.0%). Area berwarna kuning menjadi area referensi Anda.

Di area ini, Anda dapat mencoba mencari konfirmasi pantulan yang merupakan sinyal buy di mana pada area ini terdapat tiga level retracement, yaitu:60177 (38.2%)
60038 (50.0%)
59898 (61.8%).

Ketiga level tersebut menjadi support saat Anda menunggu harga masuk ke area referensi. Level terbaik untuk buy berada di sekitar 61.8%. Namun, ada kalanya Anda akan mendapatkan konfirmasi pantulan di sekitar 50.0%.

Lalu, di manakah level paling cocok untuk Anda bisa mengambil posisi buy? Coba perhatikan secara lebih detail grafik ini!


Seperti yang terlihat pada grafik diatas, pergerakan harga berkali-kali mencoba menembus level 1.59898 (61.8%). Terlihat dari level tersebut di mana pengujian sudah dilakukan sebanyak empat kali, namun candlestick selalu ditutup di atas 1.59898.

Ini menjadi pertanda bahwa support cukup kuat di area tersebut, dan saatnya Anda melakukan pembelian di sekitar 1.60038 (50%). Targetnya adalah level 1.60630 (0.0%), sementara untuk antisipasi berada di exit point (1) atau exit point (2).
Apa fungsi dari exit point dan Mengapa harus ada dua exit point?

Exit point berfungsi untuk mengantisipasi jika pasar berkehendak lain dan berlawanan dengan perkiraan Anda.

Seringnya pergerakan harga menembus level 76.4% menjadi indikasi awal bahwa arah trend akan berubah, sehingga beberapa trader cenderung memilih untuk bermain aman dengan melepas posisi mereka setelah level tersebut tembus (break).

Namun, konfirmasi perubahan arah trend (reversal) sebenarnya berada pada level 100.0%, sehingga para trader yang lebih berani memilih tembusnya level tersebut sebagai exit point mereka.

Selain itu, hal penting yang perlu Anda ingat adalah tidak ada analisa teknikal yang 100% benar. Oleh karena itu, penting untuk Anda mempelajari manajemen modal dan risiko.

Perpaduan antara ketiga hal ini akan menjadi senjata ampuh dalam trading Anda.
Bagaimana akhir dari GBP/USD setelah melakukan buy?


Jika Anda melihat pergerakan harga pada grafik tersebut menurun, maka ini menjadi waktu yang tepat untuk Anda melepas posisi buy pada salah satu dari kedua level tersebut.

Anda akan melihat GBP/USD naik dan target Anda tercapai!

Setelah Anda memahami penggunaan indikator fibonacci retracement untuk strategi buy dalam trading forex ini, sekarang saatnya bagi Anda untuk mengetahui penggunaannya dalam strategi sell berikut ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar