Seminar Bisnis Digital yang diadakan oleh Social Bisnis Center (SBC) di Hotel Bigland Sentul Hotel & Convention Kecamatan Babakan Madang, Selasa (15/06/2021).(HRB)
Di masa pandemi Covid-19 yang saat ini melanda hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia, banyak memberikan dampak salah satunya di sektor ekonomi. Kini, banyak pula masyarakat yang mencoba bertahan hidup dengan mencari peruntungan lewat bisnis trading atau uang digital.
Dari beberapa bisnis uang digital, saat ini yang sedang banyak digandrungi adalah trading forex. Meski begitu, tidak sedikit pula trader (istilah pemain trading) pemula yang justru mengalami kerugian ketika mencoba mencari keuntungan dari bisnis ini.
Reza Aswin selaku analis pasar global mengatakan, masyarakat sebelumnya harus mengerti terlebih dahulu tentang bisnis keuangan. “Masyarakat kita harus mengetahui dulu mengenai instrumen keuangan ini seperti apa? Apakah itu sebagai bisnis atau mungkin investasi, jangan sampai salah menafsirkan. Karena, sebagian besar masyarakat ini menganggap trading forex ini sebagai investasi, padahal asumsi itu salah,” bebernya kepada Rakyat Bogor di sela-sela Seminar Bisnis Digital yang diadakan oleh Social Bisnis Center (SBC) di Hotel Bigland Sentul Hotel & Convention Kecamatan Babakan Madang, Selasa (15/06/2021).👄
Menurut Reza, trading forex itu tidak masuk dalam kategori investasi melainkan salah satu bentuk bisnis digital. “Karena yang namanya bisnis sudah pasti ada untung dan rugi. Sehingga, masyarakat harus mengerti bagaimana caranya mengendalikan resiko kerugian bukan untuk mencari keuntungan semata,” tuturnya.
Ketika bermain di forex, trader harus meluangkan waktu untuk belajar bagaimana cara menjadi trader forex yang selalu mendapatkan profit. Karena menurut Reza, masyarakat justru tidak mengetahui kenapa bisa mengalami kerugian.
“Kita harus meluangkan waktu untuk belajar tentang bisnis ini, dibandingkan kita terlalu fokus dalam meluangkan uang dalam bertransaksi. Dan, dalam trading ini ada formula adalah pengetahuan mengatur keuangan, dimana ketika kita memulai menginvestasikan uang dalam trading ini, jangan pernah uang kita ini diinvestasikan sepenuhnya. Karena, kita tidak mengetahui berapa jumlah keuntungan dan kerugian yang kita dapatkan,” beber pria yang pernah mengalami kerugian mencapai kurang lebih 17 miliar Rupiah itu dalam berbisnis trading.
Sementara itu, M. Burhani yang merupakan pimpinan Social Bisnis Center (SBC) menjelaskan tujuan diadakannya seminar Bisnis Digital ini adalah untuk memberikan edukasi kepada peserta seminar, bagaimana membuat langkah yang tepat dalam berbisnis trading forex.
“Tentunya diperlukan pembelajaran serta strategi khusus dalam menunjang bisnis trading yang saat ini sedang digandrungi oleh semua masyarakat dunia. Melalui seminar inilah kami coba fasilitasi kaum milenial di Kabupaten Bogor mendapatkan pemahaman bisnis ini,” pungkas mantan Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor itu.(Van)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar