Mengenal multiple time frame analysis dalam trading forex

Business Capital market
Scalper trading plan Musafir Jambi

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari:
  1. Apa itu kerangka waktu, 
  2. Penggunaan time-frame dalam trading. dan  
  3. Bagaimana cara melakukan analisis pada beberapa kerangka waktu yang berbeda
Kerangka waktu tidak akan pernah pernah terjadi dari seorang trader karena ini sangat erat erat hubungannya dengan gaya trading yang dimiliki oleh setiap trader, terutama forex .

Nah, bagi Anda yang baru belajar trading forex , maka artikel ini sangat cocok dan disarankan untuk dipelajari terlebih dahulu sebelum Anda belajar indikator trading lainnya .
Tentang kerangka waktu. 
Dalam trading forex, time-frame adalah sebuah fitur dalam platform trading yang berfungsi untuk mengelompokkan pergerakan harga pada suatu pasangan mata uang berdasarkan periode waktu tertentu yang ditampilkan pada chart (grafik) .

Pada beberapa platform perdagangan populer (misalnya: MetaTrader 4 ), terdapat beberapa kerangka waktu yang dapat Anda gunakan untuk menyatukan pergerakan harga hingga menentukan kapan transaksi dilakukan. Diantaranya adalah:M1 (1-Menit)
  1. M5 (5-Menit)
  2. M15 (15-Menit)
  3. M30 (30-Menit)
  4. H1 (1-Jam)
  5. H4 (4-Jam)
  6. W1 (Mingguan)
  7. MN (Bulanan)
Jika saat ini Anda sudah memiliki MetaTrader 4 di smartphone maupun PC/laptop, kemudian grafik yang Anda gunakan berupa candlestick -- maka Anda dapat melihat bahwa masing-masing candle tersebut merupakan representasi dari pergerakan harga berdasarkan time-frame (menit, jam, minggu, bulan).

Dengan begitu, dapat kita simpulkan bahwa fungsi dari time-frame ini adalah untuk mengelompokan harga berdasarkan periode waktu tertentu pada suatu pasangan mata uang.

Itu baru definisinya saja. Lalu, bagaimana dengan analisisnya?

Mari kita lebih dalam lagi pada penjelasan di bawah ini...

Analisis kerangka waktu ganda
Multi-time frame analysis adalah suatu proses yang dilakukan untuk melihat pergerakan harga pada suatu pasangan mata uang dalam periode waktu yang berbeda-beda.

Meskipun pada praktiknya tidak ada batasan maksimal berapa banyak kerangka waktu yang harus diamati, namun pada umumnya, analisis multi kerangka waktu ini melibatkan 2-3 kerangka waktu untuk memprediksi arah dan pergerakan harga di pasar forex.

Lalu, bagaimana jika analisis yang dilakukan hanya menggunakan satu kerangka waktu saja? atau bahkan mungkin lebih dari tiga?
  1. Jika kerangka waktu yang digunakan terlalu sedikit, maka Anda akan mengalami kesulitan dalam memahami kondisi pasar karena datanya yang kurang mencukupi.
  2. Sebaliknya, jika terlalu banyak kerangka waktu yang digunakan, maka akan menghasilkan analisis yang terlalu rumit sehingga Anda mengalami kesulitan untuk memahami kondisi yang sedang terjadi di pasar.
Oleh karena itu, para trader profesional biasanya hanya akan menggunakan 3 time-frame yang berbeda dalam analisisnya agar mereka bisa mendapatkan gambaran yang cukup luas tentang kondisi pasar yang terjadi saat itu.

Pentingkah analisis multi time frame dalam trading?
Berdasarkan pengalaman para trader dan menurut Market Analyst FOREXimf, dengan melakukan analisis multi time frame dalam trading, seorang trader bisa lebih percaya diri untuk melakukan transaksi karena ia bisa mengenali dan mengetahui kapan harus masuk maupun keluar dari pasar.

Dengan begitu, rasa khawatir akan salah mengambil posisi karena merasa sudah terlambat atau bahkan mungkin terlalu dini membuka posisi bisa dihindari dengan melakukan analisis multi time frame ini.

Namun, agar Anda dapat melakukan analisis ini dengan baik, penting untuk Anda memperhatikan pemilihan kerangka waktu dengan durasi yang tepat, terutama untuk tiga periode yang direkomendasikan dalam penggunaan analisis ini.

Kerangka waktu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. harga (sedang)
  2. Pendek (pendek), dan
  3. Panjang (panjang).
Lebih jelasnya, durasi kerangka waktu pertengahan biasanya berada disekitar (H1) 60 menit atau satu jam, sedangkan durasi kerangka waktu (pendek) berada pada seperempat dari media kerangka waktu yaitu (M15) 15 menitan. Kemudian untuk rentang waktu panjang (panjang), kurang lebih durasi empat kali dari rentang waktu pertengahan yaitu empat jam (H4).

Aturan analisis multi-time frame ini disebut dengan aturan angka empat. Jadi, dari penjelasan tentang pembagian time-frame di atas dapat kita sederhanakan menjadi sebagai berikut:
  1. M15 disebut sebagai short
  2. H1 disebut sebagai medium
  3. H4 disebut sebagai long
Seorang trader jangka panjang yang membiarkan posisi terbuka selama kurang lebih satu bulan, sebaiknya tidak perlu kombinasi waktu di atas.

Nah, bagi Anda yang memiliki gaya trading seperti itu, maka akan lebih baik bagi Anda untuk mengalahkan kombinasi waktu lain seperti:
  • Harian (D1) sebagai singkat
  • Mingguan (W1) sebagai media
  • Bulanan (MN) sebagai panjang

Penerapan time-frame masing-masing pada trading forex

1. Time-frame panjang (panjang)
Jangka waktu yang panjang menjadi langkah awal yang tepat untuk Anda memulai bisnis trading forex . Dengan menggunakan time-frame panjang, Anda akan mengetahui trend apa yang sedang populer dan dominan.

Kerangka waktu yang panjang biasanya digunakan untuk mencari dan menentukan tren umum, bukan sebagai sinyal. Oleh karena itu, trader yang membuka posisi pasti searah dengan kerangka waktu panjang ini.

2. Kerangka waktu pertengahan (sedang)
Pada pertengahan kerangka waktu, trader akan melihat alur dan pergerakan yang lebih jelas dibandingkan saat menggunakan kerangka waktu panjang (panjang). Memantau rentang waktu pertengahan (medium) dapat menentukan waktu yang tepat untuk trader membuka posisi.

Dalam perkembangan teknik trading, dari penggunaan media kerangka waktu Anda akan melihat petunjuk dini mengenai kemungkinan pembalikan (pembalikan arah).

3. Jangka waktu pendek (pendek)
Pada jangka waktu pendek, Anda dapat menemukan sinyal entry (beli atau jual). Ini dikarenakan fluktuasi yang terlihat lebih tajam dan deskriptif sehingga trader dapat menentukan entry level yang lebih tepat dengan bantuan kerangka waktu ini.

Perlu diingat, sinyal yang muncul pada kerangka waktu harus searah dengan tren yang telah diperlihatkan pada kerangka waktu yang lebih besar.

Nah, sekarang mari kita belajar lebih dalam lagi mengenai penggabungan ketiga kerangka waktu tersebut dalam analisis.

melakukan analisis multi time-frame
Meskipun sebenarnya seorang trader tidak akan pernah tahu kapan bertahannya harga akan berhenti pada suatu level, namun dengan melakukan analisis kerangka waktu ini setidaknya trader dapat menemukan petunjuk entry level yang "terbaik".

Sederhananya, dengan analisis ini Anda sedang mencoba untuk mencari harga yang semurah mungkin saat akan membuka posisi beli, dan harga yang semahal mungkin ketika ingin menjual -- sehingga, dengan begitu Anda tidak akan berasumsi bahwa keputusan membeli/menjual yang diambil nantinya dirasa terlalu cepat atau justru sebaliknya..

Pada beberapa analisis kerangka waktu, analisis yang dilakukan akan bersifat top-down di mana Anda harus melihat kerangka waktu yang paling besar terlebih dahulu sebelum bertahap turun menuju kerangka waktu yang lebih kecil.

Sebagai contoh, jika time-frame panjang (long) menyaksikan uptrend , namun time-frame pertengahan (medium) dan time-frame pendek (short) menyaksikan downtrend , maka Anda perlu berhati-hati jika ingin membuka posisi sell.

Perlu diingat, dalam hal ini Anda perlu menjadikan kerangka waktu sebagai patokan. Maka, pada saat itu Anda sebaiknya menunggu hingga kerangka waktu yang lebih kecil (menengah dan pendek) mengkonfirmasi tren dalam kerangka waktu yang lebih besar.

Sudah mulai memiliki gambaran mengenai cara kerja analisis multi time-frame ini?

Untuk lebih jelasnya, mari perhatikan contoh dibawah ini.


Bagan pada gambar diatas adalah EUR/USD di time-frame H4 yang merupakan time-frame panjang (long). Contohnya, Anda ingin memanfaatkan pergerakan dari tren jangka menengah yang terlihat yaitu uptrend (perhatikan trendline merah).

Pada saat itu, Anda sudah mendapatkan tren yang diinginkan dan tentunya sudah menetapkan bahwa posisi yang diinginkan adalah beli.

Selanjutnya, Anda dapat bergeser ke TF Medium yaitu TF H1 yang dapat diperhatikan melalui gambar di bawah ini.

Pada grafik H1, Anda dapat melihat bahwa harga masih bergerak dalam posisi uptrend. Trendline tebal berwarna merah yang Anda lihat pada gambar di bawah merupakan trendline yang ditarik di chart H4.

Pada saat itu, jika Anda ingin menarik trendline kembali pada chart H1 ini, itu akan disebut sebagai accelerating trendline . Tarikan pada trendline tersebut dapat Anda lihat sebagai garis putus-putus berwarna merah.

Pada chart H1, Anda dapat memperhatikan bahwa stochastic dan CCI masih berada dalam kondisi overbought. Oleh karena itu untuk membuka posisi buy, Anda perlu menunggu hingga keduanya berada dalam kondisi oversold.

Akan lebih baik lagi, jika entry level berada setidaknya di area trendline putus-putus atau di area trendline yang tebal (yang ditarik pada grafik H4).

Jika harga di area trendline, atau stochastic dan CCI telah berada indikasi oversold, Anda dapat bergeser ke TF yang paling kecil, yaitu TF M15 sebagai TF pendek.


Pada TF M15, Anda mungkin tidak akan bisa melihat trend dengan begitu jelas. Hal ini dikarenakan, TF yang terkecil ini memiliki fungsi bukan lagi untuk melihat tren melainkan untuk membantu Anda dalam menyaring sinyal entri.

Ketika di TF H1 Anda menemukan indikasi oversold, maka Anda hanya perlu mengkonfirmasinya dengan menemukan beli di TF M15 ini. Jika sinyal bullish sudah dikonfirmasi , inilah saatnya untuk Anda dapat membuka posisi Beli.

Apakah analisis multi time frame tepat untuk Anda gunakan?
Analisis Multi Time Frame merupakan salah satu strategi yang dapat membantu Anda untuk melakukan transaksi tanpa perlu khawatir terlalu dini atau terlambat masuk atau keluar pasar.

Namun, perlu diingat pula dibutuhkan kesabaran serta ketekunan lebih dalam untuk menganalisis strategi ini. Tentu saja tidak semua analisis bebas cacat, karena setiap metode yang Anda adopsi akan memiliki kelemahan.

Beberapa dibandingkan dengan bahwa cara trading MTFA (Multi Time-Frame Analaysis) sebagai cara yang cukup merepotkan karena waktu yang Anda perlukan untuk melakukan analisis tentu akan menjadi lebih panjang dengan menggunakan metode analisis kerangka waktu tunggal.

Trader time dengan cara membagi fokus ke beberapa frame sekaligus akan menghasilkan hasil yang tidak akan menjadi lebih baik. Karena itu, penting bagi Anda saat menggunakan metode ini untuk menyesuaikan manajemen risiko dengan teknik yang bisa dipertanggung jawabkan.

Pada dasarnya, semua trader dapat menggunakan strategi pada trading namun dengan catatan Anda memiliki kesabaran dan ketekunan lebih ketika menggunakan strategi ini. Anda perlu memiliki jam terbang yang lebih dan kehati-hatian dalam melakukan metode ini.

Coba analisis multi time-frame di akun demo

Kuasai multiple time-frame analysis lebih baik lagi dengan praktik secara langsung pada akun demo. Dapatkan modal virtual hingga $500,000 untuk mendukung Anda belajar lebih banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar