Pengertian Contract for Difference (CFD)
Trading CFD, alias Contract for Difference, semakin marak belakangan ini. Namun, apa pengertian CFD? Bagaimana cara mendapatkan keuntungan darinya? iklan iklan CFD (Contract for Difference) adalah perjanjian dalam perdagangan aset keuangan derivatif di mana pembeli dan penjual sepakat untuk membayarkan selisih antara harga beli dan harga jual suatu aset, tanpa melibatkan pengiriman barang fisik ataupun aset keuangan aktual. Jika harga meningkat saat penutupan transaksi, maka penjual membayar perbedaan harga kepada pembeli. Sebaliknya, jika harga menurun saat penutupan transaksi, maka pembeli harus membayar kepada penjual.
CFD memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan ataupun penurunan harga suatu aset keuangan yang mendasari kontrak, baik aset berupa saham, komoditas, maupun mata uang. Selain itu, trading CFD tersedia dengan opsi leverage yang tinggi, sehingga modal yang dibutuhkan untuk mulai trading CFD bisa jauh lebih rendah dibandingkan jika trader ingin memperjualbelikan aset keuangan aslinya.
Trading CFD termasuk aktivitas perdagangan pasar keuangan berisiko sangat tinggi yang sebaiknya hanya dilakukan oleh trader berpengalaman. Apabila Anda termasuk pemula, maka akan lebih baik bila mencoba trading aset keuangan aslinya saja. Namun, sebagai pengantar, mari intip seluk beluk Contract for Difference (CFD) berikut ini.
Aneka Fitur Trading CFD
1. Fitur Leverage
Orang yang bertransaksi CFD tidak harus menyerahkan dana dengan besaran sama persis dengan harga aset yang diperdagangkan. Hal ini karena broker CFD menyediakan fitur leverage yang memperbolehkan trader untuk bertransaksi hanya dengan menyerahkan uang jaminan sebesar tertentu. Jaminan untuk trading CFD umumnya ditentukan sebagai berikut:
- Untuk CFD Saham, trader harus memberikan jaminan sebesar 10% dari posisi terbuka (jumlah lot x 100 saham x harga pembukaan). Dengan demikian, leverage untuk saham adalah 1:10. Namun, karena leverage-nya relatif rendah, instrumen ini kurang menarik untuk spekulasi. Apalagi saham biasanya memiliki jangkauan pergerakan harga aset yang lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan forex.
- Untuk CFD Komoditas dan Indeks dari bursa berjangka, jaminan ditentukan secara individual untuk setiap kontrak. Nilainya biasanya berhubungan dengan spesifikasi kontrak. Misalnya, untuk CFD pada komoditi minyak merek Light Sweet, jaminan deposit adalah $3200 per lot, sedangkan untuk CFD pada kontrak berjangka indeks EURO STOXX 50 adalah €1.200 (akan dikonversi ke dalam Dolar AS sesuai kurs saat ini).
2. Fitur Waktu Transaksi
Aktivitas trading CFD termasuk perdagangan di luar bursa (over-the-counter), tetapi waktu trading CFD harus sesuai dengan spesifikasi kontrak aset keuangan yang mendasarinya. Misalnya, untuk CFD pada saham-saham individual dari bursa AS, maka waktu transaksi 16:30-23:00 (GMT +2). Sedangkan untuk CFD komoditi, maka waktu transaksi ditetapkan secara individual berdasarkan pada jam buka bursa mana tempat komoditi itu diperdagangkan. Satu hal yang wajib diperhatikan: CFD termasuk kontrak berjangka (futures). Artinya, semua kontrak hanya ditransaksikan untuk suatu jangka waktu tertentu, misalnya satu hari perdagangan. Setelah jangka waktu berakhir, maka transaksi harus ditutup manual atau akan tertutup secara otomatis. Pada hari berikutnya, transaksi dapat dibuka kembali untuk kontrak berikutnya dari intrumen tersebut.
3. Fitur Spread dan Komisi Trading
Spread dan komisi trading merupakan aspek yang harus diperhitungkan oleh trader karena termasuk biaya transaksi yang harus dibayarkan. Dalam trading instrumen CFD apapun, diterapkan aturan floating spread . Artinya, selisih antara harga bid/ask saat pembukaan maupun penutupan transaksi akan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk komisi trading, setiap broker bisa menetapkan besaran berbeda tergantung jenis CFD-nya. Sebagai contoh:
- Untuk CFD Saham, komisi sebesar 0.12% dari kontrak. Jadi, komisi = jumlah lot * harga pembukaan * 0.12%
- Untuk CFD Komoditas, komisi flat sebesar USD13 per lot. Meski tarif berbeda-beda, tetapi semua komisi trading CFD hanya dibebankan satu kali, yakni saat trader membuka transaksi.
Contoh Trading CFD
1. Trading CFD Saham
Umpama Anda berharap saham Coca-Cola Company akan naik. Harga pembelian untuk saat ini USD61.20, sedangkan harga penjualan USD61.19. Kemudian Anda membeli 300 lembar saham (3 lot) pada harga USD61.20. Seandainya dua jam kemudian, harganya naik ke USD61.57 untuk harga pembelian dan USD61.56 untuk harga penjualan, lalu Anda memutuskan untuk menjualnya dengan harga USD61.56, maka Anda akan mendapat keuntungan. Berapa besarnya?
Laba bersih per saham adalah 36 sen (USD61.56 - USD1.20), atau dari 300 lembar saham akan menerima keuntungan sebesar USD108. Jangan lupa bahwa broker akan mengenakan komisi pula, sehingga Anda perlu mengurangkan biaya komisi dari keuntungan keseluruhan.
2. Trading CFD Komoditas Minyak Mentah
Ambil contoh, Anda memperkirakan harga minyak mentah (Crude Oil) akan jatuh. Harga CFD untuk komoditi berjangka berupa minyak mentah tipe Light Sweet dengan pengiriman bulan Desember 2010 adalah USD81.43 untuk pembelian dan USD81.42 untuk penjualan. Anda memutuskan untuk menjual 0.5 kontrak pada harga saat ini USD81.42.
Hari berikutnya, Anda memutuskan untuk menutup transaksi tersebut. Saat itu, harga kontrak mencapai USD80.23 untuk pembelian, dan USD80.22 untuk penjualan. Jadi, transaksi ditutup pada harga saat ini USD80.23. Jelas Anda mendapatkan keuntungan lagi (baca juga: Kupas Tuntas Trading Komoditas Minyak Bumi).
Setelah menyimak penjelasan mengenai pengertian Contract for Difference dan trading CFD ini, apakah Anda tertarik untuk ikut berkecimpung di dalamnya, atau masih bingung mengenai apa saja perbedaannya dengan trading aset keuangan biasa? Sampaikan pendapat Anda di kolom komentar, atau simak lebih lanjut artikel Empat Perbedaan Trading Saham Biasa dan Saham CFD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar