Fiberglass

Fiberglass merupakan kaca cair yang yang produksinya ditarik menjadi serat serabut tipis kemudian dipintal untuk jadi benang dan lembaran/kain. Pada proses penggunaannya erat fiberglass harus di campur dengan beberapa bahan kimia resin sehingga menjadi bahan yang kuat, kokoh dan tahan korosi atau disebut juga bahan komposit yang dapat bereaksi satu sama lain sehingga mengalami mengalami pengerasan dalam waktu tertentu dan akan tebentuk sesuai dengan molding/cetakannya. Sehingga dapat memproduksi produk-produk seperti tangki air, tong sampah, bak air, septictank, coolbox , speedboat (kapal) dst.

Menggunakan material fiberglass memiliki banyak kelebihan dibanding dengan bahan lain seperti bahan logam, kelebihan tersebut antara lain: lebih murah, mudah dibentuk, dan tentu saja lebih ringan dan fleksibel. Bahan-bahan kimia yang menjadi bahan dasar atau bahan baku untuk membuat fiberglass antara lain:

1. Resin.

Resin adalah bahan kimia yang merupakan bahan baku untuk campuran membuat fiberglass yang berupa cairan kental seperti lem. Resin berfungsi untuk mengeraskan material fiberglass dan tercetak sesai molding atau cetakan yang diinginkan.

2. Serat Fiber (Mat)

Serat Fiber atau Mat adalah salah satu bahan baku untuk membuat produk fiberglass yang berbentuk kain yang mana serat fiber tersebut memiliki spesifikasi yang bermacam-macam sesuai dengan bentuk rajutan atau anyaman, mulai dari model anyaman yang cukup halus sampai dengan model anyaman kasar atau besar serta jarang-jarang. Serat fiber Bahan berfungsi untuk tulangan dan pelapis campuran adonan dasar dari fiberglass. Jadi ketika semua bahan kimia dicampur dan bersenyawa serta mengeras, kemudian di oles kan ke serat fiber ini yang sudah di fix kan sesuai model cetakan atau moldingnya. Oleh karena itu bahan fiberglass menjadi cukup kuat dan tidak mudah pecah.

3. Erosil

Erosil adalah  bahan baku lain untuk membuat fiberglass berbentuk bubuk halus yang menyerupai bedak bayi yang berwama putih. Bahan ini memiliki fungsi sebagai perekat bahan mat sehingga fiberglass memiliki kekuatan dan tidak mudah patah atau pecah.

4. Talk

Talk adalah bahan baku yang berbentuk bubuk berwarna putih yang menyerupai tepung sagu. Bahan ini memiliki fungsi agar fiberglass menjadi keras namun juga lentur.

5. Katalis

Katalis adalah bahan baku untuk membuat fiberglass yang bening dan memiliki fungsi sebagai pengencer adonan. Bahan kimia ini biasanya dijual bersama dengan resin. Perbandingan antara katalis dan resin biasanya adalah katalis 1/40 liter dan resin 1 liter.

 6. Pigmen

Seperti umumnya pigmen, bahan ini merupakan bahan pewarna untuk menghasilkan warna bahan fiberglass sesuai dengan yang diinginkan.

Adapun proses dari pembuatan fiberglass dapat dibagi menjadi tiga tahap, yakni :

  • Mencampur enam bahan baku utama menjadi bahan ‘adonan’ dasar.
  • Membuat campuran yang berfungsi sebagai penguat.
  • Tahap finishing atau penyelesaian sekaligus tahap penyempurnaan.

Untuk dapat menghasilkan kualitas fiberglass yang cukup kuat, campuran bahan-bahan untuk membuat master cetakan harus memiliki ketebalam lebih dibanding dengan fiberglass jadi atau fiberglass hasil. Ketebalan lebih tersebut sekitar 2 sampai 3 mm atau dilakukan 3 hingga 4 kali pelapisan

Proses pembuatan fiberglass dapat disingkat sebagai berikut:

  1. Resin dicampur dengan bahan talk dan diaduk hingga rata. Apabila campuran terlalu kental, tambahkan katalis.
  2. Setelah semua campuran bahan dasar  selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah memoles permukaan dari cetakan dengan mirror yang berfungsi sebagai pelicin. Untuk memperoleh hasil terbaik, tunggu hingga pelican tersebut benar-benar kering.
  3. Langkah selanjutnya adalah mengoleskan adonan/campuran dasar ke permukaan cetakan sampai merata kemudian tunggu hingga setengah kering. Agar proses pengeringan lebih cepat, biasanya dijemur di bawah sinar matahari.
  4. Langkah terkahir adalah pelepasan bahan fiberglass jadi atau hasil dan dilakukan apabila lapisan adonan sudah benar-benar kering dan mengeras. Apabila lapisan dilepas sebelum benar-benar kering dapat menimbulkan penyusutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar