Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement merupakan salah satu alat atau tool yang paling populer di kalangan para trader. Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari:- Angka Fibonacci dan dampaknya terhadap trading
- Rasio Fibonacci
- Cara menambahkan alat Fibonacci di MetaTrader
- Cara trading menggunakan Fibonacci retracement
- Penggunaan Fibonacci retracement dengan alat-alat lainnya
- Contoh dan kesimpulan
Fibonacci retracement didasarkan pada angka-angka penting yang diperkenalkan oleh seorang ahli matematika bernama Leonardo Fibonacci pada abad ke-13. Dia meneliti deretan angka (0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, dst). Setiap angka dalam deretan ini merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Ternyata rasio dari angka-angka ini sesuai dengan ukuran alami dari hal-hal yang ada di alam. Tidak terkecuali dengan pasar keuangan – gagasan ini kemudian banyak digunakan oleh para trader Forex hingga saat ini.
Level-level Fibonacci retracement merupakan garis horizontal yang menunjukkan kemungkinan keberadaan level support dan resistance dan di situ harga berpotensi berbalik arah.
Hal utama yang harus Anda ketahui tentang alat Fibonacci adalah keandalannya saat pasar sedang trending (dalam tren tertentu):
- Buka order beli (buy) pada retracement di level support Fibonacci ketika pasar sedang dalam tren NAIK.
- Buka order jual (sell) pada retracement di level resistance Fibonacci ketika pasar sedang dalam tren TURUN.
Fibonacci retracement dibuat dengan menarik dua titik ekstrem (biasanya puncak dan palung) pada grafik harga dan membagi jarak vertikal dengan rasio Fibonacci utama.
- 161,8%, "golden ratio" atau rasio emas (rasio antara angka yang satu dan yang sebelumnya, misalnya: 89/55 = 1,618).
- 61,8% (rasio antara angka yang satu dan yang berikutnya, misalnya: 55/89 = 0,618).
- 38,2% (rasio berasal dari lompatan 1 urutan dalam divisi, misalnya: 55/144 = 0,382).
Cara menambahkan alat Fibonacci di MetaTrader
Untuk mengaplikasikannya pada grafik di MetaTrader, Anda harus mengeklik tombol "Insert" melalui menu utama dan kemudian pilih "Fibonacci". Anda dapat menemukan beberapa indikator Fibonacci di terminal trading Anda, meliputi retracement, expansion, fan, arcs dan time zones. Semua indikator tersebut didasarkan pada rasio Fibo. Tapi, hari ini kita akan membahas Fibonacci retracement.
Pilih alat 'Fibonacci retracement'.
Identifikasi perbedaan high dan low dari grafik harga. Pastikan tidak ada high yang lebih tinggi atau low yang lebih rendah di sebelah kanan high dan low yang Anda pilih.
Tarik garis tren (disebut "base line" atau garis dasar) dengan menghubungkan titik-titik ekstrem yang telah Anda pilih. Untuk tren naik, Anda perlu menarik garis ini dari titik minimum ke titik maksimum. Untuk tren turun, Anda harus menarik garis dari titik maksimum ke titik minimum. Garis harus selalu ditarik dari kiri ke kanan, dari titik terendah dari satu candlestick ke titik tertinggi yang lain dan begitu pula sebaliknya (yaitu penghitungan jumlah sumbu atau wick candlestick). Selain itu, usahakan untuk selalu selaras dalam menarik titik-titik ekstremnya: badan candle ke badan candle – sumbu ke sumbu.
Kemudian 6 garis horizontal secara otomatis akan muncul dengan memotong garis tren di level Fibonacci 0,0%, 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, 100% (rasio Fibonacci seperti yang dijelaskan di atas). Garis horizontal tambahan akan ditarik di 161,8%, 261,8%, dan 423,6%.
Harap dicatat, Anda bisa menambahkan level lain, misalnya, 78,6% di pengaturan alat ini.
Level Fibonacci yang dihasilkan bertindak sebagai support dan resistance: harga cenderung berkonsolidasi di dekat level-level ini sebelum koreksi berakhir (dan tren keseluruhan berlanjut) ataupun berlanjut (harga menembus salah satu level retracement dan bergerak menuju level retracement yang berikutnya, misalnya, sampai 50% setelah level 38,2%).
Jika harga terkoreksi lebih dari 61,8% dari pergerakan sebelumnya (pada harga penutupan), kemungkinan besar ia akan mencapai awal tren. Level retracement 50% adalah level retracement yang paling banyak termonitor dan merupakan area umum untuk melakukan aksi beli selama retracement dari tren naik atau melakukan aksi jual bilamana itu adalah retracement dari tren turun.
Identifikasi perbedaan high dan low dari grafik harga. Pastikan tidak ada high yang lebih tinggi atau low yang lebih rendah di sebelah kanan high dan low yang Anda pilih.
Tarik garis tren (disebut "base line" atau garis dasar) dengan menghubungkan titik-titik ekstrem yang telah Anda pilih. Untuk tren naik, Anda perlu menarik garis ini dari titik minimum ke titik maksimum. Untuk tren turun, Anda harus menarik garis dari titik maksimum ke titik minimum. Garis harus selalu ditarik dari kiri ke kanan, dari titik terendah dari satu candlestick ke titik tertinggi yang lain dan begitu pula sebaliknya (yaitu penghitungan jumlah sumbu atau wick candlestick). Selain itu, usahakan untuk selalu selaras dalam menarik titik-titik ekstremnya: badan candle ke badan candle – sumbu ke sumbu.
Kemudian 6 garis horizontal secara otomatis akan muncul dengan memotong garis tren di level Fibonacci 0,0%, 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, 100% (rasio Fibonacci seperti yang dijelaskan di atas). Garis horizontal tambahan akan ditarik di 161,8%, 261,8%, dan 423,6%.
Harap dicatat, Anda bisa menambahkan level lain, misalnya, 78,6% di pengaturan alat ini.
Level Fibonacci yang dihasilkan bertindak sebagai support dan resistance: harga cenderung berkonsolidasi di dekat level-level ini sebelum koreksi berakhir (dan tren keseluruhan berlanjut) ataupun berlanjut (harga menembus salah satu level retracement dan bergerak menuju level retracement yang berikutnya, misalnya, sampai 50% setelah level 38,2%).
Jika harga terkoreksi lebih dari 61,8% dari pergerakan sebelumnya (pada harga penutupan), kemungkinan besar ia akan mencapai awal tren. Level retracement 50% adalah level retracement yang paling banyak termonitor dan merupakan area umum untuk melakukan aksi beli selama retracement dari tren naik atau melakukan aksi jual bilamana itu adalah retracement dari tren turun.
Cara trading menggunakan Fibonacci retracement
Ada 2 cara untuk trading menggunakan alat Fibo retracement:
- Agresif, Untuk trading di setiap level Fibo. Jika pasar mulai aktif terkoreksi, buka posisi melawan tren dengan menargetkan level Fibo berikutnya.
- Konservatif, arga memantul balik dari level Fibo ke arah tren utamanya.
Anda dapat menggunakan Fibonacci pada timeframe yang berbeda. Jika level-level Fibo pada timeframe yang berbeda bertemu, maka level-level ini menjadi lebih penting.
Penggunaan Fibonacci retracement dengan alat-alat lainnya
Anda harus memahami bahwa level-level Fibonacci didesain untuk memberi Anda referensi tentang titik entry/exit yang paling menguntungkan, tapi mereka tidak selamanya menjamin akan memberikan hasil yang positif. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan Anda dalam trading, gunakan alat Fibonacci retracement bersamaan dengan indikator teknikal lainnya untuk mencapai probabilitas keberhasilan yang lebih tinggi.
Pertama, pertimbangkan untuk menggunakan level-level Fibo dengan garis tren. Tarik garis tren dan kemudian plot Fibo retracement. Pada titik perpotongan kedua alat ini, Anda bisa saja menemukan titik entry yang paling optimal.
Jika moving average berperiode 200 berhimpitan dengan Fibonacci retracement 50%, level ini kemungkinan akan mampu menahan serangan awal di pasar. Ini dapat menjadi lokasi yang tepat untuk mengambil profit atau memasuki pasar sesuai arah tren utamanya.
Anda juga bisa menggabungkan alat Fibo retracement dengan pola candlestick. Setiap pola reversal candlestick yang berada di samping level Fibonacci dapat diartikan bahwa pergerakan harga akan menargetkan arah yang baru.
Yang terakhir, Fibonacci retracement tidak hanya menyajikan level koreksi kepada Anda, tetapi juga beberapa target. Jika harga terkoreksi 100% dari tren sebelumnya dan menembus level 100%, Anda bisa menggunakan Fibo 161,8% sebagai target berikutnya. Level yang disediakan oleh alat Fibonacci retracement yang melampaui 100% disebut level Fibonacci "extension". Harap diingat, jika faktor yang menegaskan kesamaan persepsi semakin banyak, sinyalnya akan semakin kuat.
Contoh
Mari kita coba gunakan Fibonacci retracement pada contoh berikut. Kita akan menggunakan EUR/GBP sebagai contoh.
Kita menarik garis dasar menurun dari top ke bottom – dari satu sumbu ke sumbu lainnya.
Kita juga menggabungkannya dengan garis tren naik.
Apa yang harus kita lakukan ketika pasar sedang dalam tren NAIK? Buka order beli (buy) pada retracement di level support Fibonacci. Mari kita lakukan. Kita melihat bagaimana harga menyentuh 38,2% untuk pertama kalinya, kemudian memantul kembali ke perpotongan Fibo 23,6% dan garis tren, dan setelah itu melompat naik! Mudah, bukan? Jika kita melakukan entry pada saat itu, kita pasti akan menghasilkan profit besar!
Di awal, ini tidaklah sesulit yang terlihat. Tetaplah bersabar, teruslah berlatih dan Anda pasti akan menghasilkan profit! Jadi, tunggu apa lagi? Buka MetaTrader dan terapkan pada trading Anda! Kini, ketika semua informasi yang dibutuhkan sudah Anda miliki, maka kesuksesan sepenuhnya hanya akan bergantung pada diri Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar