4 Cara Menentukan Trend Harian Dengan Price Action
Tahukah Anda bahwa memahami arah trend adalah aspek terpenting bagi seorang trader? Ada 4 cara menentukan trend harian dengan price action yang bisa jadi pertimbangan, lho. Apa saja? iklan iklan Pernahkah Anda mendengar ungkapan trend is your best friend? Para trader harian menganggap trend sebagai teman terbaik mereka karena posisinya yang sangat penting dalam mendeteksi peluang di pasar riil. Maka tak heran bila ada berbagai metode menentukan trend di luar sana yang sering membuat pemula kebingungan memilih. Namun sayangnya, dari sekian banyak strategi, kebanyakan trader justru tidak memperhitungkan price action ketika ingin menentukan trend harian. Padahal, memanfaatkan indikator price action dapat meningkatkan keakuratan posisi trend, lho. Nah, apa saja cara menentukan trend harian forex dengan price action yang bisa Anda gunakan? Simak daftarnya berikut ini, ya.
1. Moving Average Dengan Price Action
Metode pertama menggunakan Simple Moving Average (SMA) 20 dengan price action untuk memperjelas penampakan trend harian. Pada dasarnya, Anda hanya perlu mencari pullback dan mengidentifikasi penembusan dari high atau low area tersebut demi mengkonfirmasi trend bearish atau bullish.
Untuk mengkonfirmasi trend harian bullish, perhatikan kondisi berikut:
- Candle melintasi garis SMA 20 dari bawah ke atas.
- Ada setidaknya satu candle bergerak dan sepenuhnya ditutup di atas SMA 20.
- Candle retrace ke bawah mendekati SMA 20 tanpa menyentuh garis.
- Trend bullish terkonfirmasi ketika terdapat candle yang lebih tinggi dibandingkan high selama retracement. Baca Juga: Mengetahui Perubahan Tren Forex Dengan Moving Average
- Candle memotong garis SMA 20 dari atas ke bawah.
- Setidaknya ada 1 candle yang bergerak dan sepenuhnya ditutup di bawah garis SMA 20.
- Candle retrace ke atas mendekati SMA 20, namun tidak sampai menembus garis.
- Trend bearish terkonfirmasi ketika harga turun di bawah low area retracement.
Pada teknik kedua ini, Anda akan memanfaatkan 2 garis Moving average yang membentuk channel guna membantu Anda menentukan trend harian.
Cara membaca trend pun lebih mudah: ketika dua candle berada di atas channel, maka sedang uptrend di pasar sedang terbentuk. Sedangkan apabila dua candle berada di bawah channel, maka trend bearish alias downtrend baru dimulai. Contoh berikut menunjukkan bagaimana channel harga membantu menentukan trend harian: Selain menggunakan dua Moving Average, Anda juga bisa memanfaatkan Keltner Bands atau Bollinger Bands untuk membangun channel harga.
Intinya, baik metode SMA maupun channel harga di atas sama-sama bertujuan memperjelas price action, namun caranya saja yang berbeda. Metode SMA fokus menemukan momentum pada pullback untuk mengidentifikasi trend baru, sementara channel harga mencari pergerakan kuat yang mampu mengonfirmasi kemunculan trend baru.
3. Time Frame Lebih Besar
Salah satu metode populer untuk menentukan trend harian adalah dengan melihat price action dari time frame yang lebih besar. Jika Anda tertarik mendalami analisa time frame, bab Three Screen System pada buku "Trade for a Living" karangan Alexander Elder bisa jadi acuan belajar. Pada sistem tersebut, Elder merekomendasikan trader memakai time frame kelipatan 5, seperti 1 menit, 5 menit, dan 25 menit. Baca Juga: 7 Buku Price Action Yang Wajib Dibaca Trader
4. Garis Trend
Trader price action sangat menyukai trend, karena sangat berguna baik saat trading harian maupun jangka panjang. Interpretasi dasar dari strategi garis trend adalah bahwa trend akan berbalik setelah harga menembus garis. Contoh di bawah ini menunjukkan bagaimana garis trend bearish yang melintasi candle mengisyaratkan munculnya trend bullish di masa depan. Metode menentukan trend harian berdasarkan garis trend memang lebih sederhana lantaran tidak menggunakan indikator apapun dan fokus pada satu time frame saja.
Metode Manakah Yang Paling Akurat?
Tidak ada metode sempurna dalam menentukan trend harian. Oleh sebab itu, 4 metode di atas pun tentunya punya kelemahan masing-masing.
Untuk dua metode pertama, karena keduanya bergantung pada indikator, Anda harus mampu memutuskan periode lookback indikator yang dipilih. Dalam trading, periode lookback adalah periode menurut data historis hasil observasi dan perhitungan dengan cara melihat pergerakan harga di masa lalu.
Konsep ini didasarkan pada premis bahwa data historis dapat meramalkan pergerakan harga di masa depan, asalkan Anda dapat melacaknya dengan tepat. Tanpa periode lookback yang akurat, indikator-indikator tersebut tidak akan terlalu berpengaruh dalam menentukan trend harian.
Keakuratan metode time frame juga bergantung pada pilihan time frame mana yang Anda pakai. Pada umumnya, grafik 30 menit dan 1 jam adalah chart paling populer di trader harian. Namun, trader forex yang kebanyakan mengikuti trend rata-rata menyukai trading menggunakan kerangka waktu 4 jam (H4).
Adapun dalam metode garis trend, tantangan terberat tentu saja menggambar garis trend dengan benar. Jika Anda asal-asalan menggambar garis trend, bakal ada banyak false signal dalam mengidentifikasi breakout. Apabila ingin menggunakan metode garis trend secara akurat, buatlah garis yang konsisten dan relevan.
Jika ingin sukses trading dengan mengikuti trend, tentu saja menentukan arah trend saja tidak cukup. Anda perlu mengukur kekuatan trend agar tidak ketinggalan memanfaatkan pergerakan harga. Indikator ADX bisa jadi salah satu solusi yang bisa Anda manfaatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar